Sunday, October 23, 2011

Menurunnya Wisatawan Berkunjung ke Objek Wisata Gunung Sinabung dan Danau Kawar

MEJUAH-JUAH

Penggunaan Uang Dinar


Uang dinar adalah mata uang yang digunakan pada masa Nabi Muhammad SAW. Uang dinar berasal dari bangsa Romawi pada masa kepemimpinan Raja Dinarius. Selain uang dinar juga terdapat uang dirham, 1 dinar sama dengan 10 dirham.
Rencana penggunaan uang dinar di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2003 oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Menurut sugiharto (Ketua Departemen Ekonomi ICMI) penyusunan blue print tentang pemakaian uang dinar ini sudah disepakati oleh 10 institusi yang telah menaruh perhatian besar terhadap perkembangan sistem ekonomi islam, terutama terhadap pemakaian mata uang dinar dan dirham. Lembaga-lembaga tersebut antara lain : ICMI, MUI, Yayasan Dinar-Dirham, PNM, Wakala Adina, MES, Asbisindo, dan FOZ.
Pada tahun 1999 dinar dan dirham telah dicetak di Indonesia melalui PT Logam Mulia, sebuah BUMN anak perusahaan PT Aneka Tambang. Uang tersebut kemudian disebarluaskan oleh para jemaah Murabitun Nusantara ke bergbagai wilayah di Indonesia dan ke luar negeri melalui jaringan Murabitun Internasional.
Pengguna mata uang Dinar dan Dirham kini tidak terbatas di kalangan Muslim saja. Di kota Norwich, Inggris, komunitas Murabitun di kota itu selama beberapa tahun terakhir kerap mengadakan pasar raya Muslimin di akhir pekan dengan menggunakan alat tukar uang Dirham.
Uang dinar adalah mata uang yang digunakan pada masa Nabi Muhammad SAW. Uang dinar berasal dari bangsa Romawi pada masa kepemimpinan Raja Dinarius. Selain uang dinar juga terdapat uang dirham, 1 dinar sama dengan 10 dirham.
Rencana penggunaan uang dinar di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2003 oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Menurut sugiharto (Ketua Departemen Ekonomi ICMI) penyusunan blue print tentang pemakaian uang dinar ini sudah disepakati oleh 10 institusi yang telah menaruh perhatian besar terhadap perkembangan sistem ekonomi islam, terutama terhadap pemakaian mata uang dinar dan dirham. Lembaga-lembaga tersebut antara lain : ICMI, MUI, Yayasan Dinar-Dirham, PNM, Wakala Adina, MES, Asbisindo, dan FOZ.
Pada tahun 1999 dinar dan dirham telah dicetak di Indonesia melalui PT Logam Mulia, sebuah BUMN anak perusahaan PT Aneka Tambang. Uang tersebut kemudian disebarluaskan oleh para jemaah Murabitun Nusantara ke bergbagai wilayah di Indonesia dan ke luar negeri melalui jaringan Murabitun Internasional.
Pengguna mata uang Dinar dan Dirham kini tidak terbatas di kalangan Muslim saja. Di kota Norwich, Inggris, komunitas Murabitun di kota itu selama beberapa tahun terakhir kerap mengadakan pasar raya Muslimin di akhir pekan dengan menggunakan alat tukar uang Dirham.

Thursday, October 13, 2011

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI


Salah satu upaya untuk memahami teori akuntansi adalah dengan mengenal elemen-elemen teori akuntansi itu sendiri. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pemakainya. Oleh karena itu elemen struktur teori akuntansi itu dimulai dari perumusan tujuan laporan keuangan, kemudian dari tujuan ini dirumuskan mengenai postulat, konsep, prinsip, atau teknik penyusunan laporan keuangan.
A.    TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

1.      Menurut PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia)
Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya menngenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2.      Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai oerubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3.      Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menafsirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4.      Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5.      Untuk mengungkapkan sajauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

2.      Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Menurut SAK No. 1, tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.      Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.      Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
3.      Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, seperti keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

3.      Menurut ASOBAT
A Statement of Basic Accounting Theory merumuskan empat tujuan akuntansi sebagai berikut:
1.      Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yangterbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2.      Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya.
3.      Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4.      Membantuy fungsi dan pengawasan sosial.

4.      Menurut APB Statement No. 4
APB Statement No. 4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statement Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:
a.       Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.

b.      Tujuan Umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut:
1)      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud:
a.)    Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
b.)    Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
c.)    Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya.
d.)   Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
2)      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencapai laba dengan maksud:
a)      Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham.
b)      Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai pajak, dan mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan.
c)      Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
d)     Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
3)      Menafsir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menafsir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4)      Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
5)      Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

c.       Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai berikut:
1)      Relevance
Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
2)      Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
3)      Verifiability
Hasil akuntansi harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
4)      Neutrality
Laporan akuntansi netral terhadap pihak-pihak yang berpentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
5)      Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
6)      Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
7)      Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

5.      Menurut Laporan Trueblood Committee  
Tujuan utama laporan keuangan menurut Trueblood Committee adalah memeberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak aspek kuantitatif saja, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasa perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.
Tujuan dasar
Tujuan ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Pemakai Laporan Keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2.      Pemakai Umum
Tujuan laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang memiliki kewenangan, kemampuan, atau sumber kekayaan yang terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang meyakini laporan keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas perusahaannya.
3.      Pemakai Lain
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai potensi arus kas menurut jumlah, waktu, dan dengan memperhatikan ketidakpastian lainnya.
4.      Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai ‘earning power’ (kemampuan mendapatkan laba) perusahaan.
5.      Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen menggunakan kekayaan perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan utama perusahaan.
6.      Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang faktual dan yang dapat ditafsirkan tentang transaksi dan kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan.
7.      Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan tentang posisi keuangan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus memberikan informasi yang menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian lainnya yang merupakan bagian dari siklus perolehan laba yang tidak sempurna. Current value juga harus dilaporkan apabila perbedannya dengan historical cost cukup besar. Harta dan kewajiban harus dikelompokkan atau dipisahkan dengan memperhatikan ketidakpastian jumlah kapan realisasi atau likuiditasnya.
8.      Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba periodik yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power perusahaan. Hasil bersih dari pendapatan yang timbul dari siklus perolehan yang sempurna dan kegitatan perusahaan akibat kemajuan kerja yang dapat dihitung sampai penyelesaian siklus perusahaan yang belum sempuna harus dilaporkan. Perubahan nilai yang digambarkan dalam laporan yang berurutan dari laporan posisi keuangan harus dilaporkan, tetapi terpisah apabila nilainya berbeda dari segi kepastian realisasinya.
9.      Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan kegiatan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus menyajikan aspek nyata dari transaksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau diharapkan mempengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data yang diperlukan oleh pemakai dalam memperhitungkan dan menafsirkan laporan keuangan.
10.  Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan. Ramalan keuangan harus disajikan apabila mereka ingin meningkatkan tingkat kegunaan laporan bagi pemakainya.
11.  Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan yang bukan bertujuan untuk mendapatkan laba adalah memberikan informasi yang berguna untuk menilai efektivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
12.  Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan, atau diukur dan merupakan hal yang penting bagi peranan perusahaan dalam lingkungannya.


B.    POSTULAT AKUNTANSI
      Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologis dan hukum dari suatu lingkungan dimana akuntansi itu beroperasi.
Klasifikasi Postulat Akuntansi
Postulat akuntansi terdiri dari:
a.      Postulat Entity
Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga perusahaan) yang terpisah dan dibedakan dari penilik. Menurut konsep ini kita dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi yang terpisah dari pemiliknya. Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi objek dan perhatian dari akuntansi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah kejadian yang dialami suatu lembaga, entity, atau perusahaan bukan gabungan dengan pribadi pemiliknya. Konsep ini disebut konsep firm Oriented.
Dari sisi lain konsep entity ini dilihat dari kepentingan ekonomi dari beberapa konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan administrasi lembaga tadi. Pengertian ini disebut User Oriented. Dalam konsep ini yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan adalah para pemakai. Informasi apa yang di inginkan pemakai itulah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Untuk mengetahui apa yang di inginkan para pemakai laporan, perlu diketahui:
1.      Kepentingan pemakai laporan keuangan;
2.      Sifat-sifat dari para pemakai laporan.
Contoh yang paling jelas disini adalah Akuntansi sosial, Akuntansi lingkungan, Akuntansi sumberdaya manusia, Dan lain-lain. Dalam bidang iniyang menjadi dasar bertolak adalah apa yang diinginkan para pemaki laporan keuangan bukan tentang apa meunya teori akuntansi.

a.       Postulat Going Concern
Going concern disebut juga continuity. Postulat ini menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian dan kegiatan yang sedang berlangsung.  Perusahaan dianggap tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi dimasa yang akan datang. Perusahaan angkat di anggap hidup dan beroperasi untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
b.      Postulat Unit of Measure
Postulat ini disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat tukar yang di pakai dalam akuntansi adalah alat tukar moneter. Postulat ini menimbulkan dua keterbatasan akuntansi berikut ini.
1.      Akuntansi terbatas pad pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran moneter (uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang sifatnya nonmoneter sehingga akuntansi dianggap hanya informasi yang : kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-angka dan berorientasi pada masa lalu
2.      Terkandung dalam unit moneter itu sendiri yang sifatnya atau nilainya berfluktuasi karena terkandung pada kemampuan daya belinya.
c.       Postulat Accounting Period
Postulat ini menggambarkan bahwa walaupun akuntansi ini memegang postulat going concern, namun posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahannya harus di laporkan secara periodik atau kurun waktu tertentu bisa perbulan, persemester dan pertahun.


C.    KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
            Beberapa penulis memberikan beberapa kemungkinan teori yang dipakai, yaitu sebagai berikut.
a.       The Proprietory Theory
Menurut konsep ini entity itu dianggap sebagai agen perwakilan, wakalah atau penugasan dari pemilik. Oleh karena itu pemilik merupakan pusat perhatian yang akan dilayan oleh informasi akuntansi, yang digambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akunntansi dan penyajian laporan keuangan.
b.      The Entity Theory
Menurut teori ini, entity itu di anggapsebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal kedalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus di layani, bukan pemilik. Untuk usaha (entity) itulah yang di anggap memiliki kekayaan dan kewajiban perusahaan baik kepada kreditor maupun kepada pemilik.
c.       The Fund Theory
Menurut teori yang di kemukakan W. Y. Vatter (1959), ini yang menjadi perhatian bukan pemilik dan bukan pula perusahaan, tetapi kelompok aset yang ada dan kewajiban yang harus ditunaikan yang disebut fund yang masing pos memiliki aturan dalam penggunaannya.
d.      The Enterprise Theory
Dalam konsep teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan pihak atau kontestanyang terlibat atau yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan atau entity.
e.       Residual Equy Theory
Menurut Andrew Paton (1959) yang menjadi sorotan itu adalah residual equity bukan semua pemilik, residual equity itu hanya pemegang saham biasa atau common stockholders. Residual equity dari pemegang saham umum (Common stock) tergambar dari perubahan penilaian aset, laba, laba di tahan dan perubahan dari pemilik lainnya.
f.       Commander Theory
Menurut Lois Goldberg (1965), bukan teori entity atau propritory yang perlu dijadikan sebagai pusat perhatian atau sebagai pemilik perusahaan atau lembaga, tetapi cukup melihat commander-nya atau mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan kontrol ekonomi atas resorsi yang efektif terhadap suatu lembaga.
g.      The Investor Theory
Dalam teori ini dikemukakan George staubus (1961) ini pusat perhatian kita adalah investor, yaitu mereka yang tergolong pemilik Specific equities (Kreditor) dan residual equities (pemegang saham)
h.      Ibadah Theory
Teori ini beranggapan bahwa Akuntansi atau laporan keuangan harus bisa memenuhi kebutuhan dalam menjelaskan kepada semua pihak bahwa entitas telah memenuhi atau sejauh mana memenuhi tanggung jawabnya kepada tuhan dan kepada pihak yang di perintahkan Tuhan sesuai tujuan dan meksud yang ditetapkan syariat.