Monday, October 3, 2011

NERACA PEMBAYARAN


1.      PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN
Berikut merupakan beberapa pengertian neraca pembayaran:
1.      Menurut kamus ekonomi neraca pembayaran adalah daftar piutang suatu perusahaan atau negara dengan perusahaan atau negara lainnya selama waktu tertentu, umumnya satu tahun, yang diatur secara sistematis.
2.      Menurut Tulus tambunan (2000), Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan sitematis dari semua transaksi ekonomi internasional, baik perdagangan, investasi, maupun pinjaman yang terjadi antara penduduk dalam negeri suatu negara dan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu, lazimnya satu tahun, yang dinyatakan dalam dolar AS.
3.      Pendapat Tulus Tumbunan didukung oleh International Monetary Found (IMF) 1993 yang menyatakan, Balance of payment  is A statement that systematically, for specific time period, the economic transactions of an economic with the rest of the world. Transaction, for the most part between residents and nonresident, consist of those involving goods, services, and income; those involving financial claim an assets and liabilities to, the rest of the world; and those (such gift) classified as transfer, which involve offsetting entries to balance in an accounting sense – one set transaction”.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar atau susunan sistematis yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya selama jangka waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Mencakup pembelian dan penjualan barang – jasa dan transfer keuangan dari individu dan pemerintah asing, begitu juga dengan transaksi financial. Dan pencatatan transaksi tersebut menggunakan sistem akuntansi sehingga setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dua kali (double entry bookeping) dengan menggunakan sistem debet-kredit.
Dari pengertian neraca perdagangan tersebut ada dua hal yang perlu dijelaskan yaitu sebagai berikut:
a.       Pengertian penduduk suatu neraca perdagangan internasional meliputi semua subjek ekonomi dapat berupa individu, badan hukum, dan pemerintah yang memiliki kemungkinan mengadakan transaksi-transaksi ekonomi dengan negara lain.
b.      Hal-hal yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanya transaksi ekonomi. Adapun transaksi lain yang bukan transaksi ekonomi tidak termasuk dalam neraca pembayaran internasional.dalam transaksi ekonomi perlu dibedakan antara transaksi debet dan transaksi kredit. Transaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran dari penduduk negara lain.
Sebagai contoh, Indonesia mengekspor beras ke Jepang. Transaksi ini mengakibatkan timbulnya hak bagi penduduk negara Indonsia untuk menerima pembayaran dari negara Jepang. Oleh karena itu, transaksi ini dalam neraca pembayaran Indonesia akan terlihat sebagai transaksi kredit. Transaksi yang sama bagi penduduk Jepang adalah sebaliknya, yaitu transaksi impor beras. Dengan demikian transaksi ini menimbulkan kewajiban bagi penduduk Jepang untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk Indonesia. Dalam neraca pembayaran Jepang transaksi impor beras akan terlihat sebagai transaksi debet.

Tujuan neraca pembayaran
1.      Memberikan informasi kepada pemerintah sampai sejauh mana peranan hubungan ekonomi luar negeri terhadap perekonomian nasional.
2.      Membantu pemerintah dalam usahanya untuk menentukan kebijaksanaan ekonomi internasional dalam hubungan dengan politik moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional sejalan dengan tujuan yang ingn dicapai.

2.      KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara (official reserves account)
1. Transaksi berjalan (current account).
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
a.       ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yangdiperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit
b.      net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
c.       net transfer (transfer unilateral)meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana antara satu negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya. Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan.
Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi : a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
a.       Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga dari pihak asing (luar negeri).
b.      Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau jangka pendek. Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.
c.       Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :
a)      Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan.
b)      Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
c)      Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit

3.      UKURAN –UKURAN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran berikut :
1.  Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca pembayaran.
2.  Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).
3.   Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih yang belum dapat diperhitungkan).

4.      NERACA PEMBAYARAN SURPLUS, DEFISIT, DAN SEIMBANG
Tanda (+) dan (-) dapat menyebabkan saldo neraca pembayaran menjadi surplus, defisit, dan seimbang. Alasannya, karena neraca pembayaran diperoleh dari penjumlahan selisih perhitungan, saldo neraca berjalan dan saldo neraca modal. Jadi, apabila antara transaksi berjalan dan modal diakumulasi akan berdampak tehadap neraca pembayaran menjadi defisit, surplus, dan seimbang. Lebih jelasnya mengenai maksud defisit, surplus, dan seimbang. Seperti di bawah ini:

1. Neraca Pembayaran Defisit
Defisit pembayaran terjadi jika transaksi berjalan dan transaksi modal sama-sama defisit, ini bisa disebabkan oleh: 1. Defisit transaksi berjalan lebih besar daripada surplus transaksi modal, 2. Defisit transaksi modal lebih besar daripada surplus transaksi berjalan. Jadi, defisit neraca pembayaran terjadi jika pembayaran impor barang dan jasa serta modal keluar lebih besar daripada penerimaan barang ekspor barang atau jasa dan modal masuk.
Defisit neraca pembayaran bagi suatu negara dapat menghabiskan cadangan devisa, sehingga harus meminjam uang dari negara lain untuk menutupi kekurangan dana dalam membiayai impor barang dan jasa. Akibatnya, nilai uang dalam negeri semakin merosot atau terdepresiasi. ketika devisa terus menipis, maka yang terjadi negara lain akan berhenti memberikan pinjaman untuk menghindari kredit macet.
Untuk mengantisipasi permasalahan ini, dapat diterapkan dua kebijakan. Pertama, kebijakan pengalihan pengeluaran, yaitu dengan cara, penurunan nilai tukar mata uang terhadap valuta asing. Tindakan yang seperti ini disebut devaluasi dalam sistem kurs tetap atau depresi dalam sistem kurs mengambang. Akibatnya, harga barang ekspor menjadi murah di pasar internasional. Sementara itu, harga barang impor menjadi mahal di pasar dalam negeri. Selanjutnya, penerimaan ekspor barang dan jasa akan meningkat, sebaliknya pembayaran impor barang dan jasa menurun. Dengan demikian, cadangan devisa semakin bertambah sehingga neraca pembayaran menjadi surplus atau seimbang. Kedua, kebijakan pengurangan pengeluaran. Caranya dengan mengurangi permintaan masyarakat dalam negerim melalui kebijakan moneter dan fiskal. Akibatnya, harga barang dan jasa eksor lebih kompetitif Karena harga turun.
2. Neraca Pembayaran Surplus
Neraca pembayaran akan surplus disebabkan oleh tiga kondisi: Pertama, jika transaksi berjalan dan transaksi modal sama-sama surplus. Kedua, surplus transaksi berjalan lebih besar daripada defisit transaksi modal. Ketiga, surplus transaksi modal lebih besar daripada defisit transaksi berjalan. Intinya surplus neraca pembayaran dapat terjadi jika penerimaan dari ekspor barang atau jasa dan modal masuk lebih besar daripada pembayaran impor barang atau jasa dan modal keluar.
Jika defisit neraca pembayaran meruntuhkan perekonomian suatu negara, bagaimana dengan surplus neraca pembayaran? Surplus neraca pembayaran tentun menguntungkan, karena negara akan memiliki cadangan devisa yang cukup. Tetapi perlu diketahui, bahwa surplus neraca pembayaran yang terus-menerus diperoleh suatu negara tidak lagi menguntungkan. Karena posisi neraca pembayaran negara tersebut sangat kuat. Posisi ini akan menaikkan nilai tukar suatu negara sehingga mengurangi daya saing barang atau jasa ekspornya. Dan naiknya nilai tukar atau kurs valuta asing juga menaikkan harga barang atau jasa ekspor negara di mata pasar internasional. Sebaliknya, harga barang atau jasa impor menjadi murah sehingga penduduk lebih suka membeli barang atau jasa impor. Jadi, surplus neraca pembayaran hanya digunakan untuk membiayai impor tersebut.
Selain kehilangan daya saing di pasar internasional, surplus neraca pembayaran yang terus menerus juga meningkatkan laju inflasi di dalam negeri. Alasannya karena jumlah uang beredar semakin bertambah sebagai akibat tindakan pemerintah yang mengucurkan uang ke pasar untuk mengendalikan naikknya nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing. Inflasi ini akan menaikkan harga barang atau jasa di dalam dan luar negeri. Jadi, surplus neraca pembayaran akan mengurangi atau menghapus daya saing yang beredar barang atau jasa ekspor pasar internasional.
3. Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran dapat dikatakan seimbang jika penerimaan internasional sama dengan pembayaran internasional. Jadi, neraca pembayaran akan seimbang jika surplus transaksi berjalan sama dengan surplus transaksi modal.
Saldo neraca pembayaran memang selalu sama dengan nol. Hal ini merupakan semata-mata karena konsekuensi dari pembukuan transaksi luar negeri tersebut. Artinya, uang dan barang yang mengalir keluar harus diimbangi dengan uang dan barang yang mengalir masuk. Jadi, neraca pembayaran suatu negara selalu seimbang dari segi akuntansi. Tetapi, saldo nol di neraca pembayaran tidak mempunyai arti penting bagi analisi ekonomi. Alasannya karena kondisi ini tidak dapat menunjukkan kondisi keuangan internasional suatu negara.

1 comment:

  1. Casino Roll - Slots & Games
    How does Casino Roll 올인구조대 work? 토토하는법 · 봄비 벳 Players create multiple slots; · The casino rolls 스포츠스코어 out all of their money within seven 깡 가입 코드 days of arrival. · The amount of chips each

    ReplyDelete